LEGISLATIF

Kasus Kebocoran Data Terus Berulang, Nurul Arifin Cecar Kominfo

0
Anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin.

Berita Golkar – Anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Golkar, Nurul Arifin, mencecar pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) soal kasus kebocoran data yang terus berulang. Terbaru kasus dugaan kebocoran 6 juta NPWP.

Hal itu disampaikan Nurul dalam rapat kerja Komisi I DPR RI bersama Kemenkopolhukam, Kemenkominfo hingga BSSN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (23/9/2024).

Nurul mengaku gemas dengan adanya kasus kebocoran data yang terus berulang terjadi.

“Saya kira pertanyaan tentang Bjorka mungkin kalau saya pribadi saya ingin lebih spesifik dia jawab dengan yang terkait dari Kominfo karena ini kejadian berulang pada September 2020 Bjorka juga melakukan pencurian data yang sama sebesar 1,3 miliar data SIM Card dan sekarang dengan jumlah yang lebih sedikit 6 juta tapi di situ mencangkup ada nomer HP, email dan NIK juga begitu,” kata Nurul.

Baca Juga :  Dave Laksono: Airlangga Berhasil Menaikkan Suara Golkar

“Dan konon keluarga bapak presiden juga kena hacknya juga pencurian data ini. Nah ini kan kita sudah berulang kali masalahnya sebetulnya dimana sih? Masalahnya dimana? Kita ini gemes,” sambungnya.

Ia mengatakan, kalau dirinya mengidentifikasi masalah, ada beberapa hal yang ditemukan. Yakni masalah Sumber Daya Manusia atau SDM dan Teknologi.

“Jadi kita punya kemampuan yang bisa diandalkan. Kalau tadi dikembalikan bahwa masalahnya anggaran oke anggaran Kominfo sekarang memang turun hampir 50 persen tapi apakah anda semua bisa bertanggungjawab jika anggaran itu diberikan oleh negara kemudian tidak terjadi lagi kebocoran-kebocoran data serupa yang buat saya memperlihatkan bahwa Indonesia ini gampang gitu loh dicolong colong datanya,” ujarnya.

Baca Juga :  Pelaksanaan Mudik Lebaran 2023, Hamka B Kady Minta Kemenhub sampai Kepolisian Siaga Monitor

Lebih lanjut, Nurul mengatakan, pemerintah boleh pakai teknologi apapun, namun soal kebocoran data ini jangan sampai merugikan masyarakat terus.

“Karena masalah teknologi juga selalu bertumbuh gitu kita mau pakai teknologi dari mana sih dari Amerika dari China dari Jepang where ever begitu dari India, tapi tolong dong jangan sampai kebocoran kebocoran ini merugikan publik terus jadi saya pengen tindakan yang komperhensif,” pungkasnya.