EKSEKUTIF

Awali Pekan, Menko Airlangga Mendorong Investasi Ekonomi Hijau di Kota Batam

0
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. (tengah).

Berita Golkar – Terinspirasi dari nama Aria Wiraraja, seorang tokoh muda cemerlang pada abad ke-13 Masehi yang pada usia 30-an sudah dipercaya menjadi penasehat di Kerajaan Singhasari, Kawasan Industri Wiraraja terus mengembangkan kemampuannya untuk dapat menarik semakin banyak investasi.

Diresmikan menjadi Proyek Strategis Nasional pada 18 Maret 2024, Kawasan Industri Wiraraja yang berlokasi di Kota Batam ini diharapkan juga mampu turut berkontribusi cemerlang bagi perekonomian nasional.

Ditengah kondisi solid perekonomian nasional saat ini, Pemerintah terus memanfaatkan berbagai momentum dengan mendorong transformasi ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, salah satunya melalui transformasi ekonomi hijau.

“Kita tahu bahwa ekonomi Indonesia cukup baik di tengah global yaitu di antara negara G20,  kita top 5 dengan pertumbuhan rata-rata 5% dan inflasi yang rendah di 2,13% di bulan Juli. Kepri juga tumbuh secara baik di kuartal kedua yakni 4,9% dan menjadi salah satu provinsi dengan KEK terbanyak di Indonesia. Kepri tentunya menjadi pintu bagi investasi Indonesia,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Grand Launching Wiraraja Green Renewable Energy and Smart-Eco Industrial Park (GESEIP) di Kawasan Industri Wiraraja Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Senin (26/08).

Baca Juga :  Menko Airlangga Lakukan Pertemuan dengan Presiden Estonia

Kawasan Industri Wiraraja sendiri telah menjadi lokasi dari 8 (delapan) perusahaan diresmikan dalam Grand Launching tersebut.

Perusahaan-perusahaan tersebut terutama bergerak pada sektor renewable energy seperti manufaktur solar modul, sodium-ion battery, hingga semikonduktor.

Lebih lanjut, perusahaan-perusahaan tersebut akan menambah nilai investasi baru sebesar USD17,6 triliun yang berasal dari Penanaman Modal dalam Negeri (PMDN) maupun dari Penanaman Modal Asing (PMA) dari Amerika Serikat, Jerman, Taiwan, dan Singapura.

Selain itu, melalui penambahan investasi tersebut juga akan menyerap tenaga kerja sebanyak 36.150 orang.

Dalam acara tersebut, Menko Airlangga juga menyaksikan secara langsung penandatangan perjanjian kerja sama pasokan gas alam dan pembangunan infrastruktur di dalam Kawasan Industri Wiraraja.

“Di era digitalisasi, semikonduktor menjadi sangat penting dan dari Pemerintah Pusat kita mempersiapkan Sumber Daya Manusia-nya. Ada start-up di Bandung yang sudah menjadi value chain dari pada industri semikonduktor di Amerika Serikat dalam hal chip design,” ujar Menko Airlangga.

Kawasan Industri Wiraraja telah berperan aktif terhadap kemajuan industri di Batam dan turut berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau yang pada triwulan II 2024 ini mampu tumbuh stabil mencapai 4,9% (yoy).

Baca Juga :  Politik Identitas Bernada Kebencian, Meutya Hafid Berharap Turun dengan Kesadaran Politik Gen Z

Sektor industri pengolahan sendiri memberikan share sebesar 41% terhadap PDRB Kepulauan Riau.

“Jadi, spektrumnya luas dan karena situasinya dalam Kawasan Ekonomi Khusus dan free trade zone, saya berharap bahwa Kepri ini bisa menonjol di kawasan regional.  Kita berani bersaing dengan Johor di Malaysia,” tegas Menko Airlangga.

Menko Airlangga kemudian melakukan kunjungan ke PT Atelier Solar Indonesia yang bergerak dalam usaha manufaktur solar modul.

Nilai investasi perusahaan tersebut tercatat  sebesar USD30 juta dengan penyerapan tenaga kerja terampil sebanyak 150 tenaga kerja.

Pada fase 1, perusahaan ini memproduksi solar modul berkapasitas 800 MW dan pada fase 2 akan memproduksi solar modul berkapasitas 2 GW.

“Perusahaan yang beroperasi juga bisa memanfaatkan berbagai insentif fiskal yang telah diberikan oleh Pemerintah. Selanjutnya saya bangga pengembangan kawasan di Wiraraja ini bisa meningkatkan investasi di Pulau Batam dan tentu berharap bahwa investasi ini dalam 5 tahun ke depan dapat direalisasikan dan menjadi salah satu tulang punggung dari industrialisasi di Pulau Batam yang berorientasi ekspor,” pungkas Menko Airlangga.